LAPORAN PRAKTIKUM II BIOLOGI
JUDUL PRAKTIK : i. PENGANGKUTAN AIR PADA XYLEM
ii. STRUKTUR BATANG
iii. STRUKTUR AKAR
HARI/TANGGAL PRAKTIK : SELASA/13 SEPTEMBER 2011
NAMA SISWA : AFINY LARASATY
NAMA KELOMPOK : 1. AFINA ZAHRA
2. AFINY LARASATY
3. HANNA IMANUELA
4. M. GIARENZA
KELAS : XI. IPA. 4
SMAN 7 TANGERANG
TAHUN AJARAN 2010/1011
BAB I
PENDAHULULAN( BERISI LANDASAN TEORI)
PENGANGKUTAN AIR MELALUI XILEM
Air yang diserap bulu akar dan sel epidermis yang berdekatan dengan bulu akar itu akan diteruskan ke sel-sel korteks akar, endodermis, perisikel sampai k xylem akar. Jalur ini dinamakan transport extravaskuler karena tidak melalui jaringan pengangkut. Air dapat melewati plasma sel satu dan diteruskan ke plasma sel berikutnya dinamakan arus simplas atau melalui dinding sel dan ruang antar sel, dinamakan arus apoplas. Arus apoplas ini hanya sampai endodermis karena dinding sel endodermis mempunyai penebalan lignin yang tidak tembus air (pita caspari atau penebalan lebih lanjut), dan harus melewati plasma. Karena xylem akar berkesinambungan dengan xylem batang maka air diteruskan keatas lewat jaringan pengangkut (ini disebut dengan transport intra vascular). Dalam perjalanannya ke atas mungkina air juga meninggalkan xylem untuk bergerak menurut arah radial batang, lewat parenkim xylem atau jari-jari empulur menuju korteks batang (Harso, 2010).
Pengangkutan melalui berkas pengangkutan (pengangkutan intravaskuler) : Setelah melewati sel - sel akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk ke pembuluh kayu (xilem) dan selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar menuju batang sampai kedaun. Pembuluh kayu disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel - sel trakea. Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk pipa kapiler.Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel - sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami fusi (penggabungan).Air bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea xilem.Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengangkutan Air (Kimball, 1992).
Pengangkutan Ekstravaskuler, Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2 mekanisme, yaitu apoplas dan simplas.
Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu (xilem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler.Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh xilem.Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap molekul air dari akal sampai ke daun secara bersambungan.
Akar tumbuhan menyerap air dan garam mineral baik siang maupun malam. Pada malam hari, ketika transpirasi sangat rendah atau bahkan nol, sel-sel akar masih tetap menggunakan energi untuk memompa ion – ion mineral ke dalam xilem.Endodermis yang mengelilingi stele akar tersebut membantu mencegah kebocoran ion - ion ini keluar dari stele.
Kunci utama teori kohesi-tensi pada transport air adalah pada sel-sel xylem yang mengkonduksi air, ada tekanan negative kontinyu merentang dari daun keakar. Transpirasi (evaporasi air dari daun dan bagian tanaman lain yang terpapar udara) akan menyebabkan tensi. Bila molekul air meninggalkan daun, maka penggantinya akan tertarik karena adanya tensi ini. Daya kolektif ikatan hydrogen antar molekul air akan menyebabkan kohesi sehingga air dapat tertarik keatas sebagai suatu kolum atau buluh cairan yang kontinyu (Tim Dosen, 2005).
BAB II
ALAT/BAHAN/LANGKAH KERJA
Alat Dan Bahan:
1. Tumbuhan .pacar air (Impatiens balsamina
2. Larutan kesumba merah 25%
3. Mikroskop
4. Gelas beker (gelas kimia)
Langkah Kerja:
1. Buatlah larutan kesumba 25% di dalam gelas beker 400 ml.
2. Ambillah tumbuhan pacar air dan potong akarnya, kemudian masukkan batangnya ke dalam gelas beker yang berisi larutan kesumba 25% dan biarkan selama 15 menit.
3. Setelah itu, ambillah batang tumbuhan pacar air tersebut dan buat irisan tipis untuk diamati di mikroskop.
Pertanyaan:
1. Pada saat mengamati irisan batang di mikroskop, bagian mana yang tampak berwarna? Mengapa?
2. Gambarlah hasil pengamatanmu, dan berilah keterangan pada bagian-bagian yang tampak!
BAB III
HASIL PENGAMATAN
*gambar pengangkutan air pada xylem
*perbesaran 10x
BAB IV
PEMBAHASAN
Air merupakan salah satu faktor penentu bagi berlangsungnya kehidupan tumbuhan.
Air didalam tubuh tumbuhan selalu mengalami fluktuasi.
Untuk memenuhi kebutuhan terhadap air inilah pentingnya kerja dari berkas pengangkut yaitu xylem.
Berkas pengangkut xilem terdapat pada bagian paling dekat dengan empulur sedangkan floem pada bagian kulit batang.
Air dari lingkungan akan diserap dan bergerak melalui pipa-pipa memanjang di dalam jaringan vaskuler xylem.
Daya kering udara menyebabkan terjadinya transpirasi yaitu evaporasi air keudara bebas.
Transpirasi menyebabkan air dalam xylem mengalami tegangan sehingga ketika air berevaporasi meninggalkan tubuh tumbuhan, tegangan air pada xylem memungkinkan molekul-molekul air ini untuk bergerak keatas menggantikan molekul air yang hilang.
Hal ini terus terjadi secara berkesinambungan untuk kelangsungan hidup tanaman.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa:
- Tumbuhan memperoleh suplai air untuk kelangsungan hidupnya dari jaringan pengangkut xylem pada batang.
- Floem digunakan sebagai berkas pengangkut hasil fotosintesis.
- Terhalangnya pembuluh xylem dapat menyebabkan tumbuhan mengalami gangguan fisiologis karena tumbuhan tidak dapat memperoleh suplai air.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Buku biologi kelas xi sma, penerbit erlangga
crayonpedia.org
BAB I
PENDAHULUAN(BERISI LANDASAN TEORI)
Struktur Batang dan Fungsinya
Batang dapat diumpamakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini umumnya tumbuh di atas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar matahari. Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya. Struktur batang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). Silinder pusat pada batang ini terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan floem.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Batang berkayu memiliki kambium. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu, sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini, antara lain, jati, mangga, dan mranti. Tumbuhan batang rumput memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga. Batang jenis ini mudah patah dan tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu. Misalnya, tanaman padi, jagung, dan rumput. Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair. Misalnya, tumbuhan bayam dan patah tulang.
2. Fungsi Batang
Umumnya, warna batang muda adalah hijau muda, sedangkan warna batang yang telah tua adalah kecokelat-cokelatan. Bagi tumbuhan, batang memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai penopang, pengangkut air dan zat-zat makanan, penyimpan makanan cadangan, serta sebagai alat perkembangbiakan.
Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya. Pengaruh cahaya pada tumbuhan akan kamu pelajari di kelas lima.
Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan digunakan saat diperlukan.
d. Alat perkembangbiakan.
Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang. Tentang perkembangbiakan ini akan kamu pelajari lebih lanjut di kelas VI.
Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan, antara lain, untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu dan bambu.
BAB II
ALAT/BAHAN/LANGKAH KERJA
Alat Dan Bahan:
1. Preparat awetan irisan melintang batang tumbuhan monokotil dan dikotil
2. Batang tumbuhan dikotil dan monokotil muda yang masih segar
3. Silet yang tajam
4. Mikroskop
5. Kaca objek dan kaca penutup
6. Wadah berisi air dan pipet
Langkah Kerja:
1. Amatilah preparat awetan irisan batang monokotil dan dikotil di mikroskop.
2. Temukan dan bandingkan macam-macam jaringan dan struktur jaringan dari kedua jenis batang tersebut.
3. Struktur jaringan dari preparat awetan tersebut tampak jelas karena dalam proses pembuatannya dilakukan pewarnaan jaringan. Akan tetapi, untuk lebih mengetahui kkondisi aslinya, lakukan pengirisan secara melintang setipis mungkin batang segar yang masih lunak dengan silet, kemudian letakkan di atas kaca objek dengan setetes air, dan tutuplah dengan kaca penutup.
4. Amatilah dengan cermat di mikroskop, bandingkanlah dengan preparat awetan dan bandingkan pula antara batang tumbuhan dikotil dan monokotil.
5. Buatlah gambar skematis irisan melintang batang monokotil dan dikotil tersebut.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
*gambar struktur batang dikotil
*Perbesaran 10x
BAB V
KESIMPULAN
- Penyusun batang dikotil berupa epidermis, korteks, jaringan pengangkut (xylem dan floem),kambium, empulur.
- Tipe berkas pembuluh kolateral terbuka karena antara floem dan xylem terdapat kambium.
- pada batang dikotil terdapat kambium yang berfungsi membentuk xylem dan floem primer dan membentuk lingkaran tahun, sehingga batang tumbuhan dapat membesar.
- Pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran atau berseling radial.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Buku biologi kelas xi sma, penerbit erlangga
crayonpedia.org
BAB II
ALAT/BAHAN/LANGKAH KERJA
Alat Dan Bahan:
1. Preparat awetan irisan melintang batang tumbuhan monokotil dan dikotil
2. Akar tumbuhan dikotil dan monokotil muda yang masih segar
3. Silet yang tajam
4. Mikroskop
5. Kaca objek dan kaca penutup
6. Baskom berisi air dan pipet
Langkah Kerja:
1. Amatilah di mikroskop, preparat awetan irisan akar monokotil dan dikotil.
2. Temukan dan bandingkan macam-macam jaringan dan struktur jaringan dari kedua jenis akar tersebut.
3. Struktur jaringan dari preparat awetan tersebut tampak jelas karena dalam proses pembuatannya dilakukan pewarnaan jaringan. Akan tetapi untuk lebih mengetahui kondisi aslinya, lakukan pengirisan secara melintang setipis mungkin terhadap akar segar monokotil dan dikotil yang masih lunak dengan silet. Kemudian, letakkan irisan di atas kaca objek dengan setetes air, dan tutuplah dengan kaca penutup.
4. Amatilah dengan cermat di mikroskop, bandingkanlah dengan preparat awetan dan bandingkan pula antara akar tumbuhan dikotil dan monokotil.
5. Buatlah gambar skematis satu sector irisan melintang akar monokotil dan dikotil tersebut. Bedakan macam jaringan yang menyusun akar dari luar ke dalam. Tunjukkan letak epidermis, korteks, dan silinder pusat.
BAB I
PENDAHULUAN(BERISI LANDASAN TEORI)
STRUKTUR AKAR
Akar memiliki struktur luar yang meliputi : tudung akar, batang akar, cabang akar (pada dikotil), dan bulu akar. Secara anatomi akar terdiri dari empat bagian, epidermis, korteks, endodermis, dan stele. Di luar itu ada lapisan piliferous yaitu epidermis yang berada pada daerah bulu akar.
Akar memiliki struktur luar yang meliputi : tudung akar, batang akar, cabang akar (pada dikotil), dan bulu akar. Secara anatomi akar terdiri dari empat bagian, epidermis, korteks, endodermis, dan stele. Di luar itu ada lapisan piliferous yaitu epidermis yang berada pada daerah bulu akar.
Fungsi Akar Pada Tumbuhan
Adapun fungsi akar pada tumbuhan secara umum sebagai berikut.
1) Sebagai penyokong Batang Tumbuhan
2) tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena memiliki kemampuan menerobos lapisan-lapisan tanah.
3) Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar.
4) Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya wortel dan ketela pohon.
5) Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar berperan untuk pernapasan.
6) Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu.
Jenis Jenis Akar Tumbuhan
Adapun fungsi akar pada tumbuhan secara umum sebagai berikut.
1) Sebagai penyokong Batang Tumbuhan
2) tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena memiliki kemampuan menerobos lapisan-lapisan tanah.
3) Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar.
4) Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya wortel dan ketela pohon.
5) Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar berperan untuk pernapasan.
6) Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu.
Jenis Jenis Akar Tumbuhan
Berdasarkan jenisnya, akar tumbuhan terbagi menjadi tiga jenis , yaitu jenis akar tunggang , jenis akar serabutdan jenis akar adventif.
Jenis akar tunggang dimiliki oleh akar tumbuhan dikotil, sedangkan Jenis akar serabut dimiliki oleh akar tumbuhan monokotil. Pada Jenis akar tunggang terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar. Akar berasal dari perkembangan akar primer biji yang berkecambah. ( Jenis Akar Tunggang Tumbuhan )
Sementara pada jenis akar serabut, terdiri atas sejumlah akar kecil, ramping yang ke semuanya memiliki ukuran sama. Sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak banyaknya, cabang tidak menjadi besar, dan akar primer selanjutnya mengecil, bentuknya mirip benang-benang. Perhatikan Gambar 1. ( Jenis Akar Serabut Tumbuhan )
Sedangkan jenis perakaran adventif, merupakan akar yang tumbuh dari setiap bagian tubuh tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang keluar dari batang (cangkokan). ( Jenis Akar Adventif Tumbuhan )
Selain menjulur dari dasar tunas, akar tumbuhan juga dapat keluar dari permukaan tanah. Akar demikian bisa muncul dari batang ataupun daun. Kita dapat menyebut akar yang tumbuh pada bagian yang tidak semestinya ini dengan nama akar liar atau adventitious (lihat Gambar 2.). Akar liar berfungsi sebagai penyangga dan penyokong batang tumbuhan yang menjulang tinggi. Sebagai contoh ialah akar tanaman jagung yang tumbuh dari batangnya.
Struktur & Jaringan Penyusun Akar pada tumbuhan Secara morfologi dan anatomi
Secara morfologis ( dipotong membujur ) Struktur dan Jaringan akar terdiri atas : leher akar (pangkal akar), batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar (kaliptra).
Bagian akar yang secara langsung terhubung dengan batang disebut leher akar. Sementara bagian yang berada di antara leher dan ujung akar dinamakan batang akar. Selanjutnya, akar juga memiliki bagian menonjol pada batang yang membentuk cabang akar. Selain itu, ada juga akar halus bercabang-cabang yang disebut serabut akar. Lalu, akar juga memiliki bagian yang mengalami diferensiasi pada jaringan epidermisnya. Bagian ini dinamakan rambut akar. Sementara, bagian ujung akar yang berfungsi sebagai pelindung mesistem saat akar memanjang menembus tanah disebut tudung akar.
Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi kaliptra (tudung akar). Meristem apikal selalu membelah diri menghasilkan sel-sel baru. Sel-sel baru terbentuk pada bagian tudung akar atau bagian dalam meristem apikal. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan, disebut zona perpanjangan sel. Di belakangnya terdapat zona diferensiasi sel dan zona pendewasaan sel. Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen. Misalnya beberapa sel terdiferensiasi menjadi xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim.
Secara anatomi ( dipotong melintang ) Struktur dan jaringan penyusun akar tumbuhan sebagai berikut :
1) Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat. Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus air. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktivitas sel dari belakang titik tumbuh. Rambut rambut akar berfungsi memperluas bidang penyerapan.
2) Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapislapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. Jaringanjaringan yang terdapat pada korteks antara lain: parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
Gambar 5.
Pita Kaspari pada sel endodermis. Sel endodermis dengan penebalan gabus ini sulit ditembus oleh air.
Pita Kaspari pada sel endodermis. Sel endodermis dengan penebalan gabus ini sulit ditembus oleh air.
3) Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. Pita kaspari ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui protoplasma yang melekat pada pita kaspari dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan silinder pusat. (Gambar 2.13 pita kaspari) .Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui air. Penebalan gabus ini tidak dapat ditembus oleh air, sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang terletak segaris dengan xilem yang dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air. Jadi Endodermis merupakan pemisah antara korteks dengan stele serta berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat..
4) Stele (silinder pusat) terletak di sebelah dalam endodermis. Berkas pengangkutan terdapat di antara stele.
Jaringan penyusun anatomi akar secara umum dapat Anda amati pada Gambar 6. berikut.
Jaringan penyusun anatomi akar secara umum dapat Anda amati pada Gambar 6. berikut.
Gambar 6.
Struktur jaringan penyusun akar tumbuhan Dikotil dan akar tumbuhan Monokotil yang diamati secara melintang
Struktur jaringan penyusun akar tumbuhan Dikotil dan akar tumbuhan Monokotil yang diamati secara melintang
BAB III
HASIL PENGAMATAN
*gambar struktur akar tumbuhan dikotil
*Perbesaran 10x
BAB V
KESIMPULAN
- Batas antara ujung akar dengan kaliptra tidak jelas.
- Letak berkas pengangkut pada akar sekunder bersifat kolateral, xylem di dalam dan floem di luar.
- Perisikel membentuk cabang akar dan meristem sekunder seperti kambium dan kambium gabus.
- Kambium tampak sebagai meristem sekunder.
- Perisikel terdiri dari satu lapis sel berdinding tebal.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Buku biologi kelas xi sma, penerbit erlangga
biologizora.blogspot
yapppp sampai ketemu di posting berikutnya.............. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar